Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 03:35:24【Tempat Makan】789 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(4)
Artikel Terkait
- BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
- Dapur SPPG MBG Polres Blora layani 2.515 penerima manfaat
- Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali
- Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
- Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG
- Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
Resep Populer
Rekomendasi

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG

Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang

Ahli sebut faktor

Ahli gizi imbau kantin sekolah siapkan makanan saling melengkapi MBG

Wabup Lambar ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG

Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung

Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat

Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner